Senin, 02 Desember 2013

"Thoriqatul Hushul" dan Tradisi Menulis Kitab Berbahasa Arab


Kitab Thoriqotul Hushul karya KH Sahal Mahfudhbarangkali bukanlah termasuk salah satu dari 100-an kitab berbahasa Arab yangkarya ulama Nusantara yang dikoleksi oleh peneliti kitab kuning asal BelandaMartin van Bruinessen pada tahun 1990-an. Kitab setebal lebih dari 500 halamandi bidang usul fiqih ini baru dicetak secara terbatas pada tahun 2001.

Tradisi menulis dalam bahasa Arab tidak berakhir sampai awalabad ke-20, atau era perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, namun terusberlanjut, bahkan hingga sekarang. Berbeda dengan kalangan modernis ataureformis yang lebih senang menulis dalam bahasa Indonesia, bagi kalanganpesantren karya-karya berbahasa Arab mempunyai point tersendiri. (Meskipunkarya kiai pesantren yang ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa daerahjauh lebih banyak dari karya berbahasa Arab).

Namun kitab berbahasa Arab yang ditulis oleh para kiai,termasuk yang berupa nadzam(syair-syair bahasa Arab) memang tidaksengaja ditulis untuk disebarkan ke pesantren-pesantren lain, menjadi bahankajian atau mata pelajaran di pesantren. Kitab-kitab itu lebih merupakankreatifitas kiai bersangkutan dan disimpan sendiri atau dipresentasikan untuk kalanganterbatas. Ini menjadi salah satu jawaban dari pertanyaan yang disampaikan diawal Seri Kajian Kitab Kuning NU Online tentang mengapa karya ulamaIndonesia tidak dikaji di pesantren-pesantren.

Kitab Thoriqotul Hushul (Jalan Menuju Sukses: red)yang menjadi pokok pembicaraan kali ini ditulis oleh KH Sahal Mahfudh hanyasebagai semacam diktat untuk mengajarkan kitabGhoyatul Wushul karyaulama Syafiiyyah abad ke-9 H Abu Zakariya Al-Anshori, bukan untuk diterbitkandan diedarkan di pasaran. Dalam pengantar kitab itu disebutkan, pada sekitartahun 1380 H (tahun 1960-an) Kiai Sahal (lahir 1937) diminta mengajarkanGhoyatulWushul saat beliau masih nyantri di pondok pesantren yang diasuholeh Kiai Zubair bin Dahlan (ayah KH Maimun Zubair) di Sarang Jawa Tengah. Ditahun itu juga Kiai Sahal menuliskan khasyiyah atau penjelasan ataskitab Ghoyatul Wushul.

Yang menarik dicatat, selain kitab Thoriqotul Hushulitu, ada lagi khasyiyah atau penjelasan atas kitab Ghoyatul Wushulsebelumnya yang juga ditulis oleh ulama Indonesia, KH Muhammad Mahfud (wafat1919) dari Termas Jawa Timur yang diberi judul “Nailul Ma’mul”. Karyadari guru Rais Akbar Nahdlatul Ulama KH Hasyim Asy’ari ini juga banyak dikutipoleh Kiai Sahal dalam Thoriqotul Hushul. Kitab Nailul Ma’mulitu juga tidak diterbitkan dan beredar luas di kalangan pesantren sampai saatini. Namun keberadaan Nailul Ma’mul yang dirujuk oleh Kiai Sahal dalammenuliskan Thoriqotul Hushul cukup menunjukkan bahwa komunikasi ilmiahantara ulama Indonesia dari generasi ke generasi terjalin melalui kitab-kitabyang ditulis dalam bahasa Arab dan beredar secara terbatas.

Tradisi menulis dalam bahasa Arab dimulai setelah banyaknyaulama Indonesia yang menimba Ilmu dan bertemu dengan banyak ulama dari berbagaipenjuru dunia di tanah suci Makkah, meski tidak semua kiai yang menulis dalambahasa Arab itu belajar berlama-lama di Makkah. Kiai Sahal sendiri hanya beradadi Mekkah selama 2-3 bulan. Di sana, ia bertemu dengan Syekh Yasin bin Isa dariPadang yang memberikan ijazah banyak sekali kitab berbahasaArab dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Ijazah –yang diperolehsetelah Kiai Sahal berkomunikasi intens dengan Syekh Yasin melalui surat--merupakan satu pernyataan syah bahwa Kiai Sahal telah berhak membaca danmengamalkan berbagai kitab berbahasa Arab itu dengan bermodal ilmu yang telahdipelajarinya dari pesantren ke pesantren di Indonesia.

Tradisi menulis dalam bahasa Arab itu dilanjutkan oleh paraulama Indonesia di banyak pesantren. Khazahan bahasa Arab sudah akrab di lingkunganpesantren. Kiai Ihsan bin Dahlan Jampes Kediri yang menulis kitab fenomenal dibidang tasawuf yang dikaji di banyak negara muslim Sirojut Thalibin(tahun 1940-an), serta Manahijul Imdad di bidang fiqih (baruditerbitkan 2005) dan banyak kitab berbahasa Arab itu juga hanya belajar dipesantren, dan tidak mengenyam pendidikan resminya di Timur Tengah.

Kitab Thoriqotul Hushul karya KH MA Sahal Mahfudh, hasyiyah atau penjelasan atas kitab Ghoyatul Wushul karya ulama Syafiiyyah abad ke-9 H Abu Zakariya Al-Anshori
Kitab Thoriqotul Hushul karya KH MA Sahal Mahfudh, hasyiyah atau penjelasan atas kitab Ghoyatul Wushul karya ulama Syafiiyyah abad ke-9 H Abu Zakariya Al-Anshori

Peringatan Maulid Nabi Saw, Tradisi Umat Islam Sedunia

Peringatan Maulid Nabi Saw, Tradisi Umat Islam Sedunia

Hari Senin tahun 571 M. adalah hari kelahiran Nabi terakhir yang telah lama ditunggu-tunggu bangsa Arab. Hampir seluruh dunia muslim memperingatinya dengan upacara yang berbeda-beda. Annemarie Schimmel, menginformasikan kepada kita bahwa kecenderungan untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw secara besar-besaran muncul pertama kali di Mesir selama era Fathimiyah (969-1171 M). Perayaan itu dihadiri oleh para cerdik-cendikia dan para ulama. Mereka mendengarkan pidato tentang sejarah Nabi. Di Irak Utara peringatan Maulid Nabi dipersiapkan sejak awal bulan Muharram; pondok-pondok didirikan bagi tamu-tamu yang datang dari luar kota.

Di Turki, masjid-masjid dihiasi dengan lampu-lampu. Di Mesir, para penguasa Mamluk, perayaan besar-besaran untuk memperingati Maulud diselenggarakan di pelataran benteng Kairo. (Baca : Annemarie, Dan Muhammad Adalah Utusan Allah). Di sebagian negara berpenduduk besar muslim, hari itu diperingati dengan menyalakan obor di jalan-jalan sambil pawai mengelilingi kota. Hampir semua kaum muslimin di dunia, kecuali para pengikut Ibnu Taimiyah yang setia, tidak pernah meninggalkan tradisi ini. Ibnu Taimiyah, tokoh Islam paling ortodoks, memandang perayaan Maulid Nabi sebagai bid’ah, mengada-ada. Pandangan ini kemudian diteruskan dengan semangat Islam yang radikal oleh Muhammad bin Abdul Wahab, ulama terkemuka kelahiran Nejd, Saudi Arabia, 1703-1791. Para pengikutnya hari terus menyebarkan ajaran “maulid Nabi sebagai praktik keagamaan yang sesat”. Pandangan ini ditolak diseluruh dunia muslim.

Di Indonesia, perayaan maulid Nabi diselenggarakan di surau-surau, masjid-masjid, majlis ta’lim dan di pondok-pondok pesantren dengan beragam cara yang meriah dan dengan sejumlah acara, antara lain ; khitanan masal dan berbagai perlombaan. Malam hari tanggal 12 Maulid merupakan puncak acara. Biasanya mereka membaca sirah nabawiyah (sejarah hidup Nabi sejak kelahiran sampai wafatnya), dalam bentuk prosa dengan cara berganti-ganti dan kadang-kadang dengan dilagukan. Sebagian lagi sejarah Nabi tersebut dikemas dalam bentuk puisi-puisi yang sudah dipersiapkan. Salah satu puisi maulid Nabi saw ditulis oleh Syeikh Barzanji. Tradisi Mauludan paling megah dan biasanya dihadiri ratusan ribu orang diadakan di Kraton-Kraton di Jawa. Sejak menteri Agama dijabat orang NU, konon K.H. Wahid Hasyim, peringatan Maulid Nabi dijadikan sebagai hari libur Nasional dan diperingati di Istana negara. Tahun-tahun terakhir peringatan ini diadalakan di Masjid Istiqlal dan selalu dihadiri oleh Presiden.

Penulis sirah Nabawiyah dalam bentuk puisi yang dibaca setiap peringatan Maulid adalah Syeikh al-Barzanji bermazhab Mâlikî. Beliau sengaja menulis puisi-puisi yang sederhana tetapi mempesona untuk menyambut kelahiran Nabi Muhammad saw agar memudahkan masyarakatnya. Puisi-puisi ini dinyanyikan hampir di seluruh dunia, termasuk di Indonesia setiap peringatan Maulid. Biasanya puisi-puisi ini dibacakan sambil berdiri sebagai penghormatan kepada Nabi yang dibayangkan hadir;

Aduhai Nabi, damailah engkau
Aduhai Rasul, damailah engkau
Aduhai kekasih, damailah engkau
Sejahteralah engkau

Telah terbit purnama di tengah kita
Maka tenggelam semua purnama
Seperti cantikmu tak pernah kupandang
Aduhai wajah ceria

Engkau matahari, engkau purnama
Engkau cahaya di atas cahaya
Engkau permata tak terkira
Engkau lampu di setiap hati

Aduhai kekasih, duhai Muhammad
Aduhai pengantin rupawan
Aduhai yang kokoh, yang terpuji
Aduhai imam dua kiblat

Selain al-Barzanji, mereka juga biasa menyanyikan puisi al-Bushairi; “Qasîdah Burdah”. Ibnu al-Jauzi seorang ulama bermazhab Hanbalî dengan sangat indah menggambar persitiwa kelahiran Nabi yang agung itu. Katanya: “Ketika Muhammad lahir malaikat menyiarkan beritanya dengan suara riuh rendah. Jibrîl datang dengan suara gembira. ‘Arasy bergetar. Para bidadari surga keluar menyebarkan wewangian. Ketika Muhammad lahir, Aminah, sang ibunya, melihat cahaya menyinari istana Bosra. Malaikat berdiri mengelilinginya dan membentangkan sayap-sayapnya”.

Peringatan Maulid Nabi adalah tradisi umat Islam di seluruh dunia sepanjang sejarah. Ia sama sekali tidak bertentangan dengan Islam. Jika ia salah atau sesat, niscaya seluruh dunia Islam tidak mentradisikannya. Sungguh sangat naif, jika ada orang yang membid’ahkannya (menganggapnya praktik yang sesat) hanya semata-mata karena Nabi tidak menyelenggarakannya atau tidak ada pada masa Nabi. Ini adalah pandangan yang sangat kerdil dan picik. Jika pandangan tersebut diterima secara luas, niscaya peradaban Islam akan berhenti, lalu mati. Maka upaya-upaya sebagian orang untuk menghentikan tradisi ini sama artinya dengan membunuh peradaban umat manusia. “Sesungguhnya Allah dan para Malaikat Allah memberikan penghormatan kepada Nabi Muhammad.Wahai orang-orang yang beriman, hormati, muliakanlah dan doakan keselamatan atasnya sungguh-sunguh”.(Q.S. alAhzab [33]:56).

MENGAPA LIDAH KELU DISAAT AJAL AKAN MENJEMPUT ?

MENGAPA LIDAH KELU DISAAT AJAL AKAN MENJEMPUT ?

Coba kita amati..
Mengapa kebanyakan orang yg hampir ajal tidak dapat berkata apa-apa.
Lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.

Diriwayatkan sebuah hadist :

"Hendaklah kamu mendiamkan diri ketika adzan..
jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya."..

Ini jelas menunjukkan kita disarankan agar mendiamkan diri..jangan berkata sewaktu adzan berkumandang,kecuali kita menjawab suara adzan tersebut..
Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati adzan...

JIKA LAGU KEBANGSAAN NEGARA BERKUMANDANG,,KITA DIAJARKAN AGAR BERDIRI TEGAK DAN DIAMKAN DIRI..
Lantas Mengapa ketika adzan kita tidak bisa mendiamkan diri..?

''Barang siapa yang berkata-kata ketika adzan..Allah akan kelukan lidahnya ketika sakaratul maut...''

Na'udzubillahimindzalik...

Kita takut dengan kelunya lidah kita saat ajal hampir tiba.. kita takut tidak dapat mengucap kalimat "Lailahaillallah..".

Yang mana siapapun yang dapat mengucapkan kalimat ini ketika nyawanya akan dicabut..Allah dengan izin-Nya menjanjikan syurga untuk mereka.

Karena itu..mari kita sama-sama menghormati adzan..dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu sewaktu nyawa kita hendak dicabut.

"Ya Allah..
Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia..
Lancarkan lidah kami mengucapkan kalimah "Lailahaillallah.." sewaktu sakaratul maut menghampiri kami.

Aamiin.. Aamiin.. Aamiin Ya rabbal 'aalamiiin

7 Bahaya Mandi Malam

7 Bahaya Mandi Malam

Mandi Malam Itu Bahaya Loh ! :"

Begitulah pesan yang sering disampaikan oleh orang-orang tua terdahulu. Keyakinan bahwa mandi malam bisa menyebabkan rematik didasarkan pengalaman dan testimoni banyak orang yang telah lebih dahulu mengalaminya. Mereka pun membandingkan mana yang sering mandi malam dan mana yang tidak. Kesimpulan saat ini adalah mereka yang suka mandi malam akan lebih cepat terkena rematik ketimbang yang tidak.

Beberapa keluhan seputar rematik ini memang selalu dikait-kaitkan dengan kebiasaan seseorang yang kebetulan ‘suka’ mandi malam. Mudah-mudahan sedikit banyak mampu menambah wawasan kita. Soal sepele tidak lagi sepele jika sudah merebut keyakinan seseorang. Bagaimana Agan bisa disembuhkan jika Agan sendiri tidak peduli dengan kesehatan Agan? Jika mandi malam ternyata menyebabkan rematik, apakah Agan masih nekad melakukannya?

Para ahli meyakini bahwa biang keroknya nyeri sendi pada usia lanjut adalah asam urat. Jika kita mau jujur, asam urat itu tidak terdapat pada air mandi. Lagipula, dengan menyiramkan air ke tubuh pada malam hari, Agan tidak akan mendapat apapun, kecuali basah dan dingin. Apakah kedua hal ini memicu rematik suatu hari nanti?

Kebanyakan dari mereka yang berusia lanjut (disebut juga lansia) mengalami rematik. Perbedaannya adalah pada waktu, ada yang cepat, ada yang lama. Tapi, tidak dipungkiri masing-masing kita akan mengalami hal tersebut. Faktor asupan makanan memegang peranan penting munculnya keluhan sendi. Hampir semua produk makanan, kecuali buah-buahan, beresiko meningkatkan level asam urat dalam darah.

Mandi malam tidak menyebabkan nyeri rematik, tapi mandi malam jelas memperberat keluhan nyeri rematik. Artinya, bagi mereka yang ternyata sudah menderita rematik, tidak dianjurkan mandi malam. Kalaupun memang ingin mandi, utamakan dengan air hangat. Rasa dingin akan memperberat nyeri sendi, dan ini tentu bukan sesuatu yang diharapkan. Bagi mereka yang belum mengalami nyeri rematik, sebaiknya mulailah menjaga asupan makanan dan memperbanyak minum. Kita tentu sulit menghindari kandungan purin dalam makanan, padahal semua produk makanan yang mengandung protein sudah pasti mengandung purin. Jika kita kurang mengkonsumsi protein, maka tubuh akan terasa lemas dan kurang sehat. Jika kita terlalu banyak mengkonsumsi protein, akan lebih banyak terdapat asam urat dalam darah kita. Saat usia muda, hal itu tidak terlalu mengganggu. Tapi, saat usia tua, hal itu tentu sangat mengganggu.

Mandi malam juga dapat memicu penuaan dini. Ini dikarenakan saat dingin, tubuh akan masuk ke keadaan stress. Ia akan meningkatkan metabolismenya agar temperatur tubuh tetap normal dan meningkatkan aliran darahnya (vasokonstriksi) untuk mensuplai oksigen ke seluruh tubuhnya. Akibatnya, tubuh membutuhkan lebih banyak kalori dan oksigen. Untuk mencukupi kebutuhan kalori, maka dibutuhkan asupan kalori lebih banyak dengan cara menimbulkan rasa lapar dan lapar. Untuk mencukupi kebutuhan oksigen, orang tersebut akan bernafas lebih cepat. Makanan dan hasil metabolisme, walaupun menghasilkan energi yang dibutuhkan, cenderung menumpuk hasil metabolit berupa oksidan dalam tubuhnya. Jika hal itu terjadi bertahun-tahun lamanya, maka orang tersebut akan mengalami gejala seperti layaknya orang yang sudah tua. Gejala yang paling umum adalah nyeri sendi. Tapi, ini bukanlah satu-satunya kemungkinan penyebab karena harus memperhatikan apa pekerjaan, kebiasaan lainnya, penyakit lain, faktor keturunan, kondisi psikologis, faktor eksternal (polusi, makanan, radiasi, tingkat kelembaban), dan sebagainya.
Quote:

Berikut beberapa Tips untuk menghindari rematik:

1. Hindari mandi malam. Kalaupun memang harus mandi di malam hari, utamakan dengan air hangat. Prinsipnya hindari kondisi kedinginan. Kalau tubuh Anda mampu melawan rasa dingin (karena ada latihan sebelumnya), mungkin dapat dikecualikan. Pada dasarnya mandi dengan air dingin tidak dianjurkan, kecuali bagi mereka yang berusia muda, karena air dingin cocok untuk mengusir rasa malas.

2. Utamakan makan banyak sayuran dan buah-buahan yang kaya dengan antioksidan. Ini akan membantu mencegah penuaan dini. Anda bisa mengkonsumsinya dengan cara memasak terlebih dahulu, atau dalam bentuk jus (juice).

3. Konsumsi Vitamin C 1000 mg per hari. Lebih baik lagi jika dikombinasikan dengan Vitamin E 600-800 mg per hari.

4. Untuk mencukupi kebutuhan karbohidrat, utamakan sumber dari padi-padian, gandum, ubi, jagung, dan sagu. Untuk kebutuhan protein, Anda bisa mengkonsumsi telur dan susu.

5. Untuk mengontrol asupan makanan, sangat dianjurkan untuk berpuasa.

6. Memperbanyak minum. Hasil metabolisme purin berupa asam urat akan disekresikan melalui urin.

7. Hindari minuman-minuman bersoda. Minuman bersoda akan meningkatkan pelepasan calcium dari tulang. Pada gilirannya akan memperberat kerja ginjal dan membuat tulang rapuh.

5-akibat-buruk-terlalu-banyak-makan-mie-instan

Rasanya yang enak serta mudah di buat membuat Mie Instan menjadi makanan favoritbanyak orang namun tahukah kamu apayang akan terjadi jika kita terlalu banyak memakan Mie Instan? Sama seperti makanan instan lainya  Mie Instan jika terlalu sering dikonsumsi akan berakibat buruk pada kesehatan, nah berikut ini ada beberapa akibat buruk yang akan terjadi jika kamu terlalu suka makan mie Instan. 

1. Mencegah penyerapan gizi Terlalu banyak makan mie Instan secara tidak langsung ternyata bisa mempengaruhi penyerapan gizi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh kamu. 

2. Kanker Mi Instan memang enak namun kamu tidak mau terkena kanker kan, ternyata mie instan yang di bungkus dengan wadah styrofoam bisa memicu terjadinya kanker. 

3. Keguguran Tidak mau kan kandungan kamu mengalami keguguran? nah ada baiknya jangn suka mekan mie instan sebab secara tidak langsung mie instan mempengaruhi perkembangan janin di dalam rahim. 

4. Gangguan pencernaan Mi instan terkenal mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan mengakibatkan kembung, sembelit. 

5. Mengembangkan hipertensi, penyakit jantung, stroke Ini karena mi instan mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal. Jadi, hindari konsumsi berlebihan mie. Nah itulah beberapa akibat buruk yang akan terjadi jika terlalu banyak makan mie Instan. 

Ciri-Ciri Anak Indigo

Ciri-Ciri Anak Indigo


Anak indigo seringkali disebut sebagai anak nila yaitu istilah yang biasa digunakan untuk mendeskripsikan seorang anak yang diyakini memiliki kemampuan atau sifat yang spesial dan tidak biasa. Oleh karena itu anda sebaiknya tahuciri-ciri anak indigo itu seperti apa. Indigo sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti berwarna nila. Anak indigo memiliki aura tubuh yang didomonasi warna nila. Mereka juga memiliki kepekaan indera keenam atau intuisi yang sangat tajam. Selama ini anak indigo selalu identik dengan kelebihannya yang bisa melihat makhluk halus atau membaca masa depan. Tapi sebenarnya apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh anak indigo?

ciri-ciri anak indigo


Anak indigo terlahir dengan kemampuan yang bersifat spiritual dan memiliki kecerdasan yang tinggi. Kebanyakan dari anak indigo memiliki kelebihan dengan bakat yang sangat luar biasa atau secara akademik mempunyai kepintaran di atas rata-rata bila dibandingkan teman-temannya. Telah banyak anak indigo yang terlahir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kalau memiliki kecerdasan yang tinggi, anak itu dikatakan gifted. Kalau hanya memiliki kemampuan spiritual, maka ia disebut cenayang. Anak indigo memiliki kecerdasan yang tinggi dan kemampuan spiritual, oleh karena itu ia disebut talented atau berbakat istimewa.
Anak indigo juga mampu menunjukan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya. Menurut para ahli, anak indigo adalah anak yang memiliki jiwa yang dewasa meskipun raganya masih anak-anak.

Istilah indigo pertama kali diungkap oleh Nancy Ann Tappe, seorang ahli cenayang pada sekitar tahun 1970-an. Nancy Ann mengaku memiliki kemampuan untuk melihat aura seseorang. Anak yang memiliki aura indigo (berwarna nila) mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak-anak yang lain.

Ciri-Ciri Anak Indigo yang bisa anda lihat:

  1.  Punya pemikiran sendiri 
        2. Memiliki kemampuan di luar akal sehat
  3. Sering tidak bisa atau sulit untuk konsentrasi
  4. Suka mengkhayal
  5. Sering diam
  6. Bisa menceritakan suatu hal secara detail meski dia tidak mengalaminya, misalnya ia bisa menceritakan temannya secara detail tapi saat bertemu secara nyata dengan temannya itu ia tidak bisa akrab.

Sementara itu dalam buku How To Raise An Indigo Child karangan Barbara Condron, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri anak indigo yaitu:

1. Memiliki daya ingat yang sangat baik dan memiliki kemampuan tajam untuk mengamati.
2. Mampu mengorganisasi dan mendata informasi dengan sangat cepat.
3. Bersifat cerdas dan kreatif.
4. Lebih menyukai cara sendiri dalam mempelajari sesuatu, menggabungkan berbagai jenis informasi dengan cara yang inovatif serta kreatif.
5. Ingin mengalami langsung suatu kejadian atau hal dan bukan sekadar membicarakan.
6. Harus tertarik pada sesuatu untuk memusatkan perhatiannya, dan bila sudah tertarik maka ia akan memiliki energi yang tiada batas.
7. Memiliki rasa harga diri dan integritas yang kuat serta sangat peka.
8. Energi yang berlebihan menyebabkan perhatiannya cepat teralih.
9. Mudah merasa bosan.

Cara Menghilangkan Flek Hitam


cara menghilangkan flek hitam

Bagi remaja yang sedang mengalami masa pubertas, wajah akan menjadi sangat sensitif terhadap minyak, sinar matahari dan kotoran debu dari luar yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan pada wajah, salah satunya adalah adanya flek hitam. Banyak sekali merek-merek kosmetik yang banyak dipakai untuk menutupi flek hitam di wajah. Namun, bahan-bahan ini hanya berfungsi untuk menutupi bukan untuk menghilangkan flek hitam di wajah. Memang ada beberapa bahan kosmetik yang berfungsi sebagai pembersih wajah, namun tidak ada salahnya juga untuk mencoba menghilangkan flek hitam di wajah dengan menggunakan bahan-bahan alami yang tentunya lebih murah meriah.

Berikut adalah beberapa cara menghilangkan flek hitam di wajah secara alami.

·    Menggunakan Kulit Mentimun. Anda tinggal menggosokkan kulit mentimun pada bagian wajah yang terdapat banyak noda hitam. Sangat baik juga bagi anda untuk banyak memakan mentimun tanpa dikupas. Selain dapat berkhasiat untuk mencerahkan kulit dan menghilangkan flek hitam di wajah, buah mentimun yang belum dikupas ternyata juga bisa berkhasiat untuk membuat kulit menjadi kencang.
·       Menggunakan Kulit Buah Pepaya. Anda hanya tinggal menempelkan kulit buah pepaya pada flek hitam di wajah anda yang ingin dihilangkan. Untuk menghilangkan flek hitam dan menghambat keluarnya keriput pada kulit wajah, kulit pepaya ternyata bisa dijadikan salah satu alternatif.
·     Menggunakan Kulit Jeruk Manis. Pertama–tama tama anda harus membuat ramuan kulit jeruk manis dengan cara merebusnya. Lalu saring ramuan tadi hingga tinggal airnya saja. Setelah itu, minum air rebusan kulit jeruk manis tadi saat masih hangat. Disarankan untuk meminum ramuan ini satu kali sehari dalam kurun waktu tiga bulan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Tidak hanya dapat berfungsi untuk menghilangkan flek hitam pada wajah, sari kulit jeruk manis juga dapat berfungsi untuk menghaluskan kulit wajah anda.
·     Menggunakan Buah Persik. Oleskan buah persik yang sudah dihaluskan pada wajah. Setelah itu, pijit secara perlahan wajah yang sudah diolesi dengan buah persik tadi lalu diamkan wajah selama 10 menit. Setelah itu, basuh muka sampai bersih. Selain buah persik, anda juga bisa menggunakan bagian putih pada buah semangka dengan cara yang sama.
·      Menggunakan Kulit Pisang Mas. Sampai saat ini, kulit pisang Mas sangat cocok digunakan untuk menghilangkan noda hitam, terutama noda yang  timbul akibat bekas cacar air. Anda tinggal menggosokkan kulit pisang mas tadi pada bagian wajah yang terdapat noda hitam, setelah itu diamkan sebentar sampai kering lalu bilas dengan air sampai bersih. Jika anda lakukan cara ini secara rutin dan konsisten, bukan tak mungkin noda-noda flek hitam di wajah akan benar-benar hilang dan kulit anda akan menjadi bersih kembali.
·       Menggunakan Bengkoang. Kupas kulit bengkoang lalu parut buahnya sampai halus. Setelah itu, oleskan parutan buah bengkoang tadi pada wajah yang terdapat flek hitamnya. Lalu diamkan selama 10-15 menit dan bilas dengan air bersih. Ulangi cara ini selama dua kali seminggu untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.



·     Menggunakan Campuran Beras dan Bubuk Kayu Manis. Tumbuk beras sampai halus lalu tambahkan bubuk kayu manis secukupnya. Setelah itu, goreng campuran tumbukan beras dan bubuk kayu manis tadi tanpa menggunakan minyak, lalu oseng hingga bahan-bahan tadi benar-benar tercampur dan hingga berwarna kekuningan. Setelah dingin, oleskanlah ramuan ini pada bagian yang terdapat flek hitamnya. Ulangi cara ini tiga kali seminggu hingga flek hitam benar-benar hilang. Inilah point terakhir dari cara menghilangkan flek hitam. 

Khasiat Air Rebusan Daun Sirsak Untuk Penyembuhan Kanker


Khasiat Air Rebusan Daun Sirsak
Khasiat air rebusan daun sirsak yang pertama adalah untuk penyembuhan kanker dan bisa juga sebagai pencegahan. Daun sirsak atau Graviola mengandung zat anti kanker yang disebut Annonaceous Acetogenin, yang bisa membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat lain dalam tubuh manusia. Akhir-akhir ini  semakin banyak orang yang testimoni bahwa setelah rutin meminum air rebusan daun sirsak penyakit kankernya bisa hilang. Untuk treatmen penyakit kanker yaitu dengan merebus 10 lembar daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua). Jumlah air kurang lebih 3 gelasr (600 cc). Rebus terus hingga menguap dan airnya tinggal kurang lebih 1 atau 1,5 gelas (200cc) saja. Air yang tinggal 1 gelas disaring lalu diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali, pagi dan sore. Namun untuk memantau perkembangannya tentunya harus terus sambil berkonsultasi dengan dokter.

Efek dari meminum air rebusan daun sirsak biasanya perut akan terasa hangat/panas, lalu badan berkeringat terus, mirip dengan efek chemoteraphy . Yang anda harus ingat bahwa obat ini adalah obat herbal, jadi efek kesembuhannya tidak cepat, artinya setelah minum rutin selama kurang lebih 3-4 minggu khasiat air rebusan daun sirsak baru terlihat. Tanda-tanda obat herbal ini membasik diantaranya kondisi penderita makin membaik, mulai bisa beraktifitas kembali, dan setelah diperiksa lab/ dokter ternyata sel-sel kankernya mulai mati dan mengering, sementara itu sel-sel lain yg tumbuh seperti rambut, kuku, dan lain-lain sama sekali tidak terganggu. Jika anda googling di internet sudah banyak testimoni dari para penderita kanker yang menggunakan pengobatan herbal ini. Saat ini sudah ada beberapa perusahaan yang menjual obat Graviola atau daun sirsak ini dalam bentuk kapsul, sehingga lebih mudah dan praktis diminum.

Khasiat air rebusan daun sirsak yang lain

Pada daerah-daerah tertentu informasi tentang khasiat daun sirsak diwariskan Secara turun temurun . Daun sirsak dimanfaatkan oleh orang-orang Indonesia untuk mengobati beberapa penyakit. Seperti contoh, masyarakat sunda (Jawa Barat)  menggunakana daun dan buah sirsak yang masih muda untuk obat penurun tekanan darah tinggi, sedangkan masyarakat Aceh menggunakan daun sirsak untuk mengobati sakit batuk. Sementara itu di daerah Sulawesi Selatan, daun sirsak bisa digunakan untuk penurun panas. Bahkan saat ini sudah ada dokter dan para herbalis yang meresepkan daun sirsak untuk mengatasi beberapa penyakit. Tidak hanya di dalam negeri, di Negara lainpun daun dan buah sirsak tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga dimanfaatkan untuk obat dan pestisida alami.

Fungsi utama dari daun sirsak yaitu membunuh sel-sel kanker pankreas, paru-paru, ginjal, pankreas, payudara, prostat, dan usus besar, leukemia, sedangkan kegunaan lainnya adalah:
-Mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan sel kanker, menyembuhkan peradangan dalam tubuh, dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak lemah.

-Menyembuhkan peradangan, misalnya radang tenggorokan, usus, pencernaan, ambeien, dan diabetes.
-Mencegah dan menyembuhkan asam urat

-Menyembuhkan penyakit kadar kolesterol jahat yang tinggi.
-Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah dan memperkuat sperma.
-Meningkatkan kekebalan tubuh.

PENAMPILANKU MERUBAH SEGALANYA

Gadis cantik sederhana berkulit sawo matang yang gampang bergaul. Itulah Arina, Arina Aryama. Arina adalah anak dari seorang suami istri yang hidup sederhana yang tinggal di Pulau Selayar. Mereka hidup dengan kesederhanaan, tidak mengikuti pergaulan orang kaya. Arina adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Ia pernah berpacaran dengan salah seorang temannya yang bernama Eryt. Eryt sangat baik terhadap Arina. Namun, hanya berselang beberapa bulan saja mereka menjalin hubungan. Tepatnya hanya 8 bulanlah mereka menjalin hubungan itu yang akhirnya putus ditengah jalan. Mereka putus akibat ulah salah seorang cewek teman Arina yang mengaku-ngaku kalau Ia adalah kekasih Eryt yang baru saja jadian seminggu yang lalu. Arinapun langsung tegas meminta putus kepada Eryt padahal cewek yang mengaku-ngaku itu hanya ingin mengganggu hubungan mereka. Namun, Arina tidak tahu. Eryt berulang kali meyakinkan Arina kalau Ia hanya punya Arina di dalam hatinya. Di perjalanan pulang dari sekolah, Eryt mau menjelaskan kesalahpahaman mereka.
“Arina, tunggu. Aku mau jelasin dulu yang tadi.” Kata Eryt
“Udah nggak perlu lagi dijelasin Eryt, menurut aku semua itu udah jelas. Karena cewek itu sendiri yang bilang di depan aku. Dan dia bilang antara mulutnya dan telinga aku. Tidak ada satupun orang yang menjadi perantara. Pokoknya aku mau putus, titik.” Kata Arina dengan air mata yang mengalir dipipinya.

Penampilanku Merubah Segalanya
Arina langsung pergi meninggalkan Eryt yang terus saja mencegah Arina pergi dan putus dengannya. Namun, arina tidak mempedulikan Eryt. Di dalam hati Arina masih terbayang wajah ganteng Eryt yang sekarang sudah menjadi mantan kekasihnya itu. Setelah beberapa bulan putus dengan Eryt, Arina masih saja memikirkan Eryt. Begitupun dengan perasaan Eryt. Arina menyembunyikan perasaannya kepada Eryt. Arina tidak tahu, entah bagaimana caranya agar Eryt bisa jadian lagi dengannya. Karena kebingungan, Arina lalu mengubah gaya berpakaiannya. Gaya yang semula membuka aurat, sekarang Arina menjadi kebiasaan memakai kerudung dan lengan yang tertutup serta rok panjang. Pada saat pertama kali Eryt melihat Arina memakai pakaian yang seperti sekarang, Eryt semakin tidak tahan untuk melamar Arina, padahal mereka belum jadian. Eryt begitu sangat kagum dengan penampilan Arina sekarang ini.

Pada malam minggu, ayah dan ibu Arina ingin pergi ke rumah keluarga karena ada salah seorang sanak keluarga yang sakit. Bertepatan juga pada malam hari itu, Eryt ingin memberikan kejutan kepada Arina bahwa Ia ingin meminta balikan kepada Arina, tiba-tiba dari belakang mobil Eryt ada mobil lain yang mengemudi dengan kecepatan tinggi. Mobil itu langsung menabrak mobil Eryt. Yang menabrak mobil Eryt itu ternyata hanya mengalami luka kecil dan langsung pergi dari tempat kejadian. Hanya mobil Eryt yang sementara menabrak pohon yang ada di tepi jalan dan Eryt dalam keadaan tidak sadar dan mengalami luka parah dibagian kepala dan wajah akibat kaca depan mobil yang pecah. Eryt langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat di daerah itu.

Saat kejadian itu berlangsung, Arina yang sedang mengambil air minum, tiba-tiba kaget begitu saja dan gelas yang dipegangnya juga tiba-tiba pecah. Mulai saat itu, Arina merasakan kegelisahan. Entah apa yang terjadi di luar sana. Apakah yang mendapatkan musibah itu adalah orang tuanya atau siapa. Arina terus bertanya-tanya di dalam hatinya dengan wajah yang sudah pucat dan kelihatan gelisah. Arina dengan cepatnya engambil telepon genggamnya dan kemudian menelepon orang tuanya mengenai keadaan mereka di sana, apakah keadaannya buruk ataukah baik-baik saja.

Arina kemudian menelepon orang tuanya dan terdengar suara panggilan yang terjawab dari handphone nya.
“Halo, Assalamu alaikum. Ibu, Ayah. Kalian baik-baik saja kan? Tidak terjadi apa-apa dengan kalian kan? Ibu, Ayah, ayo katakan.” Kata Arina dengan tergesa-gesa.
“Arina, kamu kenapa? Nanya nya kok sampai kayak gitu?” Tanya Ibu Arina
“Ibu, maaf Arina pikir sudah terjadi apa-apa dengan ayah dan ibu.” Jawab Arina
“Ah, kamu nak. Ibu dan ayah nggak apa-apa kok. Kamu tenang saja yah? Nah, nak sudah dulu yah? Ibu mau mengetok pintu rumah tante kau nih. Assalamu alaikum.” Kata Ibu Arina
“Iya bu, Walaikum salam.” Sahut Arina
Namun, hati Arina belum bisa tenang. Entah siapa yang mendapat musibah di luar sana dipikiran Arina.
Sementara itu, Eryt masih terbaring di rumah sakit. Eryt sedah siuman dan hasil Lab menunjukan hanya ada benturan kecil dikepala Eryt cuma saja ada luka yang agak besar dikepalanya. Namun, dengan terkejut, sang dokter yang menangani Eryt kemudian melihat kearah bawah yang bertuliskan kalau Eryt mengalami kelainan, yaitu menderita penyakit kanker hati.

Eryt telah mengetahui penyakit yang dideritanya. Namun, Eryt menyembunyikannya kepada Arina. Seminggu kemudian, Eryt sudah dibolehkan pulang oleh dokter. Tepat pada hari itu, Arina diberi tahu oleh salah seorang temannya bahwa Eryt itu sedang dirawat dirumah sakit akibat kecelakaan seminggu yang lalu, tepatnya malam minggu. Lalu, hati Arina mulai bertanya-tanya kebingungan.
“Apakah waktu malam itu perasaan gelisah aku tertuju ke Eryt? Tapi kan aku bukan apa-apanya Eryt. Mana mungkin aku bisa merasakan perasaan itu? Ah, itu kan sudah berlalu. Biarkan saja lah.” Tanya Arina di dalam hatinya

Saat Arina berangkat menuju rumah sakit, Arina langsung bertanya kepada suster mengenai Eryt.
“Eeee, Sust. Boleh tanya tidak?” Tanya Arina
“Boleh. Iya, silahkan Mbak.” Jawab suster itu
“Apakah pasien yang bernama Eryt masih dirawat di rumah sakit ini?” Tanya Arina kembali kepada sang suster
”Maaf, Mbak. Apakah mba bisa menyebutkan nama lengkap pasien tersebut? Dengan sopannya suster bertanya kepada Arina
“Nama lengkapnya hanya Eryt sust. Apa ada?” Jawab Arina
“Oh, iya ada mba. Tapi pasien sudah pulang mba. Baru saja.” Seru suster itu
Arina mulai putus asa. Sebentar lagi tepatnya dua minggu lagi, Arina akan wisuda S1 nya. Arina sangat ingin pendamping untuknya disaat bahagia itu.

Keesokan harinya di kampus, Arina bertemu dengan Ain temannya. Ain berbicara banyak di depan Arina.
“Rin, kamu udah punya pacar yah?” tanya Ain
“Eeeemmmm, nggak tuh. Emang kenapa? Kamu mau nembak aku yah (tertawa)?” sahut Arina
“Yah nggak lah. (tertawa bersama). Aku cuman mau ngenalin kamu ke teman aku. Dia itu orangnya ganteng, baik pula. Dan dia itu sudah lama suka sama kamu cuman dia nggak pernah berani dekat dan kenal sama kamu karena dia dapat kabar kalau kamu itu masih berpacaran dengan Eryt.” Cetus Ain
“Hah? Aku pengen jadian dengan orang yang belum sempat aku kenal? Nggak lah. Maaf yah? Aku nggak bisa. Di hati aku masih ada seseorang.” Jawab Arina
“Eryt? Eryt itu udah ngelupain kamu. Dia itu udah nggak butuh kamu lagi. Bahkan, aku udah lihat Eryt kemarin di mall dengan salah seorang cewek dan mereka itu sangat mesrah. Jadi, gue saranin lo sama teman gue aja yah? Namanya Ello. Gue ngejamin lo kalau lo jadian dengan Ello dan Ello itu ditinggal mati oleh pacarnya, jadi tolong yah, kamu hibur dia yah?” mohon Ain kepada Arina dengan gaya yang sedikit sedih.

Arina sangat sedih mendengar tuturan jujur dari Ain tentag Eryt. Namun, Arina tidak bisa melakukan apa-apa karena Arina sudah putus hubungan dengan Eryt beberapa saat yang lalu yang masih menyimpan rasa sayang dan cinta di hati mereka berdua yang amat tulus diantara mereka berdua.
“Aaaah? Aduh, aku nggak bisa ngomong apa-apa nih. Aku usahain yah?” kata Arina
“Oh, iya iya.” Kata Ain
Saat Arina pulang dari kuliah, Arina langsung menuju ke arah pantai. Arina dalam keadaan lemah dan ingin sendiri untuk me-refreshing pikirannya tentang hubungan Eryt dengan cewek lain yang belum diketahuinya.

Tiba-tiba dari belakang Eryt memegang pundak Arina.
“Assalamu alaikum Nona cantik.” Rayu Eryt
“Astagfirullah al-adzim. Eryt, kok kamu ada di sini? Kamu dengan siapa? Nanti ada yang lihat kamu.” Desah Arina
“Kok aku memberi salam lalu kok kamu ngejawab dengan ucapan Astagfirullah al-adzim?” tanya Eryt
“Ah, maaf.” Jawab Arina dengan singkat
“(dengan wajah keliru) oh iya, kok kamu bilang aku dengan siapa dan ngapain disini? Jadi aku mau jawab, aku kesini mau minta balikan ke kamu dan aku kesini dengan hati yang tulus.” Kata Eryt dengan senyuman dan sambil tangannya masih memegang pundak gadis yang sangat dicintainya itu di tanggul pantai
“Apa? Minta balikan dengan aku? Nggak salah? Kamu kan sudah punya pacar. Nggak usah mainin perasaan aku deh, Ryt. Aku disini Cuma mau ketemu dengan calon pacar aku. Tahu? Jawab Arina sambil melepas pegangan erat Eryt diatas pundaknya yang digenggamnya dengan penuh rasa sayang.
“Arina? Kok kamu nggak bilang ke aku sih kalau kamu itu sudah punya gebetan? Aku itu masih sayang sama kamu, dan cewek yang kamu bilang itu mungkin saja di adalah Iska. Yaitu cewek yang dijodohkan dengan aku oleh orang tuaku. Tapi aku benar-benar nggak suka sama dia dan aku hanya inginkan kamu di hati aku.” Kata Eryt dengan tulus
“Yang benar?” Tanya Arina
“Iya. Sumpah demi penyakit aku. (Eryt kecoplosan mengatakan bahwa Ia sedang menderita sebuah penyakit serius).” Kata Eryt
“Penyakit? Penyakit apa? Penyakit itu merupakan penyakit serius atau tidak?” tanya Arina
“Ah, eh. Nggak Arina. Maksud aku demi kamu aku berani bersumpah.” Lanjutnya
“Benar?” tanya Arina
“Iya.” Jawab Eryt

Tiba-tiba, dari bawah tanggul, terlihat Ello yang menarik Arina turun ke laut. Arina ikut terjatuh. Arina heran, entah siapa yang menariknya itu. Lalu Ello memperkenalkan dirinya bahwa Ia adalah orang yang dikenalkan Ain kepadanya. Arina pun heran, entah bagaimana caranya Ello tahu kalau Arina ada di sini. Ello pun langsung menyatakan perasaannya terhadap Arina. Namun, sempatnya Arina menolak Ello karena Ia tidak bisa memaksakan perasaannya. Karena, perasaan Arina hanya ada untuk Eryt. Disaat Eryt melihat Ello sedang memegang tangan Arina, Eryt langsung ikut turun ke laut dan menarik Arina. Pada saat itu, langit kelihatan mendung dan tidak lama kemudian, turunlah hujan.
“Arina, kamu jujur. Kamu masih sayang kan sama aku? Kamu masih cinta kan sama aku? Ini hujan, nanti kamu sakit. Kalau kamu masih sayang dan cinta sama aku, kamu tolak dia. Aku mohon Arina, kamu jujur yah?” Kata Eryt seolah-olah ingin membujuk Arina, agar Arina kembali padanya
“Eryt, aku sayang sama kamu. Tapi, aku mau membuka lembaran baru karena kamu juga kan sudah punya calon tunangan yang dipilihkan oleh orang tuamu kan? Dan ini saatnya aku dan kamu untuk melepas hubungan. Aku cinta sama kamu (dengan air mata yang mengalir dipipinya, dan sambil Eryt menghapus air mata itu).” Kata Arina

Ello langsung membawa Arina pergi meninggalkan Eryt. Tetapi, penyakit Eryt kambuh dan darah keluar dari hidungnya. Tiba-tiba, Arina melihat kebelakang dan melihat darah yang keluar dari hidung Eryt. Arina berlari menuju Eryt dan menghapus darah yang ada dihidungnya.
“Eryt, kamu kenapa? Kamu jangan tinggalkan aku yah? Aku mohon.” Kata Arina
Mereka berdua menangis, namun Ello tetap membawa Arina pergi.

Tinggal 5 hari lagi wisuda Arina berlangsung, dan Arina ingin ada Eryt yang mendampingi Arina di tempat itu. 2 hari kemudian Iska, calon tunangan Eryt mengalami kecelakaan dan meninggal dunia. Bertepatan saat Ain ke rumah Ello, Ello terlihat sedih.
“Eh, Ain. Ain, aku mau curhat nih. Bisa kan?” Sapa Ello
“Iya. Oh,iya. Kamu udah jadian blom sama si Arina?” tanya Ain
“Nggak, Arina terus saja meminta waktu untuk menjawab dan sepertinya Arina nggak ada rasa deh sama aku, dan perasaannya hanya untuk Eryt. Aku ngerti semua itu. Pokoknya aku harus membuat Arina bahagia walau bukan dengan aku tetapi dengan Eryt, semua itu akan aku lakukan untuk ngebahagiakan Arina. Dan aku nggak perlu jadian sama Arina, karena aku nggak bisa maksa dia dan Arina sepertinya sangat tidak bisa memaksakan perasaannya kepada aku.” Kata Ello
“Lo, loh bodoh yah? Masa sih loh mau ngorbanin perasaan loh demi Eryt? Loh nggak bisa ngalah. Sejujurnya yah, gue terus aja maksa loh untuk jadian sama si Arina karena aku juga suka sama Eryt, jadi kita harus memisahkan mereka demi kebahagiaan kita. Kamu bisa mendapatkan Arina dan aku bisa mendapatkan Eryt. Ngerti?” Usul Ain
“Ain, cukup. Kita nggak bisa egois. Aku nggak bisa ngelihat Arina sedih terus akibat ulah kita yang akan memisahkan mereka berdua. Aku lebih mau menderita batin daripada aku harus melihat Arina sedih setiap hari jika bersama aku, karena perasaan Arina hanya ada untuk Eryt dan lebih nyaman dengan Eryt dibandingkan dengan aku.” Tutur Ello
“Yang kamu katakan itu ada benarnya juga. Kalau kita mencintai dan menyayangi seseorang kira harus bisa melihat orang itu bahagia, walau dengan cara apapun. Gue salut sama loh.” Kata Ain

2 hari kemudian, mereka berdua berjanjan untuk ketemuan di pantai tempat Arina duduk berdua bersama Eryt. Mereka beeempat mengatakan semuanya.
“Arina,gue emang suka sama loh, gue sayang sama loh, bahkan gue sampe cinta sama loh tapi, gue tahu loh nggak bisa maksain perasaan loh untuk bisa sayang dan cinta sama gue dan cinta dan sayang kamu itu hanya untuk Eryt. Dan gue nggak bisa maksain perasaan loh. Maaf yah, selama ini gue udah maksa persasaan loh. Dan sekarang saatnya gue menyatukan kalian berdua.” Tutur Ello
“Iya, gue juga minta maaf, karena selama ini gue maksa loh untuk cepat-cepat jadian sama Ello, semua itu karena gue punya maksud lain yaitu gue juga suka sama Eryt dan ingin merebut Eryt dari loh. Maafin niat gue yah?” Tutur Ain
“(Arina dan Eryt sama-sama heran dan tersenyum menatap muka berdua mendengan pengakuan Ello dan Ain.) Aku salut sama kalian.” Kata Arina
“Apa yang perlu disalutin sama gue dan Ello, Rin?” Tanya Ain
“Gue salut sama kalian berdua, karena, walaupun kalian berdua suka sama seseorang yang sudah berpindah ke lain hati, kalian berdua mengalahkan egois kalian untuk memisahkan mereka menjadi suatu kebanggaan untuk kalian yang rela mengorbankan perasaan kalian demi perasaan orang yang kalian cintai dan yang kalian sayangi. Aku salut dengan kalian (dengan air mata yang mengalir dipipinya.)” Tutur Arina
“Gue juga salut sama kalian.’ Tutur Eryt
“Oh, iya. Sebelumnya gue mau minta maaf sama loh Ryt.” Kata Ello
“Minta maaf kenapa?” Tanya Eryt
“Karena selama ini gue udah nyembunyiin sesuatu. Kalau yang nabrak mobil loh itu adalah gue, karena gue nggak suka sama loh karena loh bisa ngedapatin Arina, sedangkan gue nggak bisa. Gue benar-benar minta maaf Ryt.” Tutur Ello
“Iya, gue udah maafin loh kok. Dan gue buat itu semua sebagai kecelakaan, bukan sebuah kesengajaan.” Tutur Eryt

Ain memegang tangan Eryt dan Ello juga kemudian memegang tangan Arina dan dengan perlahan mereka berdua menyatukan tangan Eryt dan Arina sebagai tanda kalau Eryt dan Arina balikan kembali.
“Oh, iya. Arina, penyakit aku sudah sembuh. Iska kecelakaan dan meninggal dunia, kemudian Iska mendonorkan hatinya kepada aku. Sehingga, aku bisa sehat kembali.” Tutur Eryt
“Yang benar Ryt?” Tanya Arina dengan gembiranya
“Iya. (mengangguk).” Tutur Eryt
“Oh, iya. Besok aku akan wisuda. Dan aku mau kamu ada di samping aku.” Kata Arina kepada Eryt
“Pasti sayang.” Jawab Eryt dengan rasa gembiranya
Mereka berduapun menyatu, di samping itu, Ello dan Ain pun juga menyatu. Mereka berempat telah menjadi pasangan yang diinginkan.

SEKIAN


HANYA SEBUAH KADO TITIPAN TUHAN

Pagi seperti biasanya, Putri langkahkan kaki menelusuri lorong lorong koridor sekolah menapaki jejak menuju kelas. Saat itu hanya ada beberapa siswa yang hilir mudik berjalan santai menuju kelas masing masing. Terik matahari yang mulai meninggi. Namun, pagi itu tampak sepi. Langkah Putri yang perlahan berjalan santai agak lambat seakan akan tak berpijak lagi pada sang bumi. Tibalah Putri dikelas hanya seorang diri lalu segera duduk dikursinya yang berada di pojok belakang. Matanya agak terlihat sembab, sipit seperti anak cina. Tanpa kata hanya diam dalam berjuta bahasa. Namun matanya yang berbicara dengan apa yang telah terjadi, matanya sekali lagi menerawang waktu itu, sebelum terjadi sesuatu yang membuatnya jadi seperti ini, seperti kehilangan arah untuk hidup, seakan bila awan mendung yang berada di langit yang memuntahkan air matanya tak lagi menghadirkan cahaya cerahnya mentari, bahkan di saat air mata langit mulai mereda menetespun tak akan bisa ditemui lagi pelangi, serta waktu pun mungkin tak terasa berjalan lagi, dan satu hal yang ingin Putri inginkan hanyalah ingin pergi bersamanya... menyusulnya.... “ huft “ hela nafas Putri. 

Masih jelas memori ingatan seperti apa masa masa indah bersamanya, semua tampak begitu indah, keceriaan yang menghiasi kebersamaan mereka, dan apabila ada duka yang menghampiri tetap akan hadir keceriaan lagi. Putra, satu nama yang telah beberapa tahun belakangan ini mengisi hari hari yang Putri lalui. Tapi seketika ibarat pelangi tertutup kabut awan kelabu tanpa pernah lagi warna warna itu muncul, semenjak bermula satu minggu lalu dimana hari itu telah terjadi sesuatu pada Putra kekasihnya, Putra mengalami sebuah kecelakaan tertabrak bus yang sedang melintasi jalan yang mengakibatkan seketika itu juga menghembuskan nafas terakhir, pergi berada kealam yang berbeda. Putra telah pergi untuk selamanya tanpa pernah ada kesempatan untuk kembali.
 

Tanpa Putri sadari, dua sosok cowok sedari tadi telah memperhatikan Putri, salah satu dari mereka menghampiri Putri sementara yang satunya masih tetap berdiri memantau dari kejauhan.
“ hai ! “ sapa cowok misterius menghampiri Putri.

Tersentak dari lamunan, Putri menatap asal suara dan tanpa di sadari, satu sosok cowok telah berada duduk disampingnya.
“ kamu siapa ? “ mulai berbicara , Tanya Putri yang agak terkejut akan kehadiran cowok itu.
Sambil tersenyum cowok itupun menjawab. “ aku Ricky, kamu tentu sangat mengenalku Putri. “

Tersentak dari satu sosok yang berada di sebelahnya itu, Putri berusaha mengingat “ siapa dia ? mengapa bisa mengenal ku ? “ Tanya Putri pada dirinya. “ ah entahlah ! “ Putri pun membuyarkan fikirannya seakan ingatannya buntu untuk mengingat ingat apapun yang ada.
“ aku mengerti perasaan mu, kehilangan itu satu hal yang menyedihkan. “ ucapnya lembut

Putri merasa heran dengan sosok cowok tersebut. Seakan cowok itu tahu semua tentang Putri. “ Tapi siapa ? “ satu tanda Tanya yang muncul di dalam benak Putri.
“ apa yang harus kamu mengerti tentang aku ? diri ku dan keadaan ku ? “ ucap Putri agak sinis.
“ karena aku sama seperti mu Putri. Aku pun kehilangan ! “ raut wajah Ricky berubah muram, Ricky menunduk, Ricky pun mulai bercerita lagi. Sontak membuat Putri menjadi merasa bersalah atas ucapan yang baru saja Putri lontarkan.
“ aku juga seperti mu Put, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan. Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan. Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini Put, Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh ! “ ucap Ricky bercerita menerawang lurus kedepan.
“ kenapa kau harus meninggalkannya, jika kau tak ingin melihat kesedihannya ?. “ Tanya Putri merasa heran.
“ Put, kau tentu akan mengerti dengan sendirinya maksud dari kata yang baru saja aku lontarkan. “ nada Ricky yang misterius.

Tampak dari kejauhan satu sosok cowok yang melihat Putri dan Ricky. Ia ingin rasanya pergi mendekat menghampiri lalu memeluk Putri, ada rasa kesedihan yang memilukan melihat Putri yang seperti itu. Namun dari luar muncul dua cewek masuk kekelas yang sedang tengah berbincang bincang satu sama lain. Melihat Putri yang sedang duduk, mereka pun menghampiri.
“ Putri ! “ sapa Sesil lalu mendekat menghampiri Putri. Sontak Putri pun tersentak dan memandang mereka.
“ kamu yang sabar ya, gak terasa sudah satu minggu kamu baru masuk ke sekolah. Kami kangen sama kamu, tau...!. “ ucap Nindi agak centil mencoba menghibur Putri sambil memeluk sahabatnya itu.
“ gak ada yang kan abadi Put ! meski dia telah tiada, percayalah ! dia pasti gak akan inginkan orang yang Ia tinggalkan seperti kamu ini Put, murung gak habis habisnya ! masih ada warna lain dari cinta yaitu kita sahabat kamu. “ Ucap Sesil secara hati hati berusaha menghibur.
“ iya Sob, mungkin aku hanya belum terbiasa dengan keadaan seperti ini. “ ucap Putri menenangkan diri.

Teringat Putri akan sosok Ricky. Putri menelusuri sudut pandangnya kesegala arah. Tampak bingung raut wajahnya mencari cari satu sosok yang beberapa waktu lalu menemani Putri dan secepat kilat tanpa disadari dengan waktu yang bersamaan datangnya Sesil dan Nindi masuk kekelas menghampiri Putri. Sosok Ricky telah raib, ditelan bumi hilang entah kemana. Meninggalkan tanda Tanya yang menggantung.
“ ada apa Put ? apa yang sedang kamu cari ? “ Tanya Sesil agak heran.
“ aku mencari Ricky, Sil ! tadi sebelum kalian berada di sini, dia ada. Kalian ada gak ngeliat dia pergi ? “ Tanya Putri.
“ Ricky ? siapa dia ? kita hanya bertiga dikelas ini, gak ada yang lain. “ jawab Sesil.
“ ye…….. kamu ini Put, ngelawak ya ? gak lucu deh,,,,, masih pagi tau ! “ celoteh Nindi.

Putri tak menghiraukan ocehan Nindi, Putri malah merasa bingung, heran dan terus berusaha mencari sosok Ricky yang misterius. Datang secara tiba tiba dan pergi tanpa di duga. Putri melangkahkan kaki keluar teras kelas dari kejauhan Putri melihat Ricky dan satu sosok cowok, mereka menoleh kearah Putri dengan memandang tanpa ekspresi. Tak ada tawa maupun air mata. Tatapan yang tak bisa dijelaskan. Perlahan sosok mereka pergi semakin menjauh menghilang di lorong lorong kelas.
“ hei ! “ sapa Nindi mengejutkan.
“ oh ya, kenapa ? “ Putri terkejut.
“ masuk yuk, ada sesuatu yang pengen aku sampein nih... “ menarik Putri yang di teras luar menuju kedalam kelas.
“ Put. “ dengan hati hati kini Nindi berkata. “ dua hari yang lalu, teman yang di bonceng oleh Putra meninggal setelah koma beberapa hari di rumah sakit akibat kecelakaan itu. “
“ apa ? “

Putri tak mengetahui tentang hal itu, yang Ia tahu hanyalah kekasihnya. Putri shock pada berita meninggalnya kekasihnya. Semenjak saat itu tak ada lagi yang Putri tahu, Putri hanya mengurung dirinya di kamar tanpa mengetahui lagi tentang dunia luar. Baru seminggu setelah kejadiaan itu Putri pun berhenti menyendiri dan hingga tiba saat ini baru Putri melangkahkan kaki kesekolah.
“ temannya itu sama seperti kamu Put, Ia punya kekasih. Dan seperti sama yang kamu rasa. “ sambung Nindi bercerita lagi.
“ aku gak tau tentang temannya itu Nindi, siapa namanya ? “ tanya Putri masih dalam berduka
“ seingat aku kiki gitu deh namanya… aku juga kurang tahu banyak sih, tapi ets….. tunggu bentar ! “ Nindi mengeluarkan hanphone dari saku bajunya lalu mengotak atik dan memperlihatkan sebuah foto dan menunjuk salah satu dari mereka yang ada didalam foto itu. “ ini dia “ telunjuk tangan Nindi menunjuk satu sosok yang ada didalam foto tersebut.
Oo..o…,, Putri sontak lagi lagi terkejut, hari yang aneh penuh dengan kejadian yang membingungkan dengan misteri teka teki penuh tanda Tanya. Foto yang di tunjuk oleh Nindi tak lain ialah Ricky yang baru beberapa waktu lalu hadir disini menemui Putri. Sosok yang misterius meninggalkan tanda Tanya di kepala Putri kini sudah terjawab siapa dia. Putri hanya menahan air mata yang seakan memang telah habis terkuras kering tak berair. Terang saja, hal ini yang membuat matanya sembab. Keadaan hening walau secara normal suasana saat itu telah riuh. Tanpa di sadari bel pun telah berbunyi menandakan jam pelajaran pertma akan segera di mulai.
*****

“ aku juga seperti mu Put, aku juga turut merasakan apa yang Ia rasakan, kehilangan..... ! aku tak bisa mengelak kenyataan. takdir memang terkadang tak seirama dengan apa yang kita inginkan. Aku tak bermaksud meninggalkannya. Andai dia tahu, aku tak sanggup melihat Ia menangis. Ingin aku memeluknya, menenangkannya, menghapus kesedihannya dan satu hal yang aku ingin lakukan. Aku ingin membuat Ia tersenyum. Tapi, hal itu tak bisa tuk aku lakukan untuknya. Sikapnya seperti kamu saat ini Put. Membuat aku tidak tenang meninggalkannya pergi jauh ! “
Ucapan Ricky yang pagi tadi masih terngiang di telinga Putri. Entah mengapa, seakan kata kata itu menyiratkan punya pesan tersendiri untuk Putri. Putri melihat bintang dari jendela kamarnya menyendiri terus memandangi langit. “ engkau pasti berada di antara bintang itu, Putra. “ ucap Putri. Tatapan yang merasakan kesepian. Rasa kehilangan itu sampai detik ini pun masih terasa. Baru saja Putri bersama sama tertawa namun karena waktu, kini Putra pun telah tiada.
Malam pun semakin larut. Jam dinding telah menunjukkan pukul dua dini hari. Namun rasa kantuk belum juga menyerang mata Putri. Putri masih menatap langit dengan tatapan hampa terpaku menerawang dimensi lalu saat saat indah bersama Putra sang kekasihnya. Hingga Putri pun mulai lelah, beranjak menutup jendula. Putri pun merebahkan badannya di kasur dan mulai berkelana kealam bawah sadarnya.

Saat itu di mimpinya, Putri tengah berada di taman yang indah, tampak sebuah telaga dan ada sebuah kursi kecil di tepi telaga, tampak satu sosok cowok yang tak asing lagi bagi Putri. Putri sangat mengenalnya. Ya, itu adalah Putra kekasihnya. Putri pun berlari menghampiri Putra yang menyambut kedatangan Putri dengan sunyuman. “Sayang.... aku merindukan mu, aku kesepian tanpa kehadiran mu.” Sapa manja Putri sambil memeluk Putra.
“ sayang, aku juga merindukan mu.” Membalas pelukan Putri.
“ sayang, aku tak ingin melihat kau larut dalam kesedihan, maukah kau berjanji satu hal untuk aku ? Tanya Putra.
“ apa itu ? “
“ aku ingin kau selalu tersenyum meski tanpa ada aku menemani mu di samping mu sayang ? berjanjilah pada ku jika kau memang mencintai ku. “ ucap lembut Putra.
“ aku tak bisa Putra, aku tak bisa !. “ air mata Putri perlahan mulai menetes.
“ kamu pasti bisa ! mengertilah tentang hidup. Sadari keadaan ! apa yang ada di dalam hidup ini hanyalah sebuah titipan, tanpa kita sadari, Tuhan bisa saja mengambilnya. “ kata Putra lembut menjelaskan.
“ apa ini memang harus aku lakukan Putra ? “
“ iya sayang, tersenyumlah. Aku akan tenang berada diatas sana. Percayalah, aku selalu mengingatmu. Aku akan merasa sedih jika kau selalu menangis karena kepergian ku. Aku ingin kamu bisa jadi sosok yang tegar meski tanpa aku. Memang aku tak inginkan adanya perpisahan di antara kita. Namun, waktulah yang telah memanggil ku sayang…”

Dengan berat hati “ Putra, aku akan mencoba ! .” ucap Putri sambil berusaha menampakkan senyumannya.
“ aku ingin hati mu rela agar aku bisa tenang sayang. “ kata Putra.

Dari telaga itu, berlabuh sebuah kapal besar entah berasal dari mana. Tampak di atas kapal terlihat Ricky yang melambaikan tangan kearah Putri dan Putra.
“ sayang aku akan pergi, waktu ku telah menjemput ! ingat pesan ku.”
“ aku ingin ikut bersamamu Putra. Jangan tinggalkan aku,..” rengek Putri.
“ jangan sekarang sayang, percaya yakinkan aku di sana akan selalu menunggu mu.” Putra kecup kening Putri sebelum beranjak melangkah kan kaki kekapal.
“ sayang, biarkan aku tenang diatas sana tanpa kau usik dengan kesedihan mu karena aku. “ ucap Putra terakhir kalinya.
Kapalpun perlahan menjauh membawa Putra dan Ricky pergi, ada rasa enggan di hati namun Putra tak bisa berbuat apa apa terhadap keadaan. Ada tampak kesedihan diraut wajah putra. Sementara itu Putri dari pinggir telaga terus menerus memanggil manggil Putra “ jangan tinggalkan aku Putra…… jangan ……….! “ terus saja berteriak hingga Putri pun tersadar terbangun dari mimpinya itu. Tampak sepucuk surat telah tergeletak berada di sampingnya. Surat yang entah dari mana, Putri pun membuka untuk segera membacanya.
*****

Putri,,,,,
Terus tampakan selalu senyum mu untuk ku………
Ku tak kan ingin air mata mu menetes memancarkan kesedihan karena diri ku…..
Aku memang bukan jodoh mu di dunia ini,
yakinkanlah ada sesuatuu yang lebih indah dari aku di depan sana menunggu untuk mu……..
Aku mungkin bisa pergi meninggalkan mu……
Tapi tidak cinta ku….
Cinta ini akan tetap ada menanti mu di alam sana…..

Forever
Putra
****

Beberapa hari kemudian, Putri tak menampakkan raut wajah yang kusut seperti kaset kusut, murung tak menentu. Karena satu janji untuk mengenang cintanya. Tak ingin menampakan kesedihan itu lagi untuk Putra. Biarkan cerita ini mengendap dalam sebuah memori ingatan yang takkan terlupa menjadi sejarah kenangan indah bahwa dalam hidup Putri pernah ada Putra. “Senyum ini selalu ku persembahkan untuk mu… abdi ku yang terakhir atas cinta kita. Aku ingin kau tenang berada di alam sana.”ucap dalam hatinya tulus. Sambil menatap langit dan tersenyum Putri pun berkata lagi“ Putra, kau kado terindah yang pernah di titipkan Tuhan untuk ku” dari kejauhan di atas sana Putra membalas senyuman Putri.

Tamat


MENUNGGU

Kau lirik jam tangan hitam yang melingkari pergelangan tangan kirimu dengan perasaan campur aduk. Kesal, bingung, gelisah. Kau perhatikan keadaan sekelilingmu. Sudah sepi. Kau bahkan lupa sudah berapa lama kau duduk terdiam seperti itu. Kau ingin segera beranjak pergi, kalau saja kau tidak ingat janjimu untuk menunggu.

Kaudengar derap langkah mendekat dan kaupalingkan wajahmu menuju sumber suara. Kaulihat dia, berdiri membungkuk sambil menopangkan kedua tangan di lututnya. Napasnya memburu, kau langsung tahu bahwa dia baru saja berlari.
„Ma, maaf aku terlambat!“ Susah payah dia mengucapkan kata-kata itu. Tampak olehmu butiran peluh yang meleleh di sisi kiri dan kanan wajahnya—tanda bahwa dia sangat lelah. Secara keseluruhan, jelas bahwa sosoknya saat itu terlihat menyedihkan. Namun kau terlalu kesal untuk bersimpati. Kau beranjak bangun dari posisi dudukmu dan berkata dengan nada sedingin es, „Cepatlah, aku mau pulang.“

Menunggu
Lewat ekor matamu, kaulihat dia menatapmu dengan sedih. Dia seka peluhnya dengan tangan, lalu mulai berjalan mendekatimu yang telah mendahuluinya.
„Sudah berapa lama kau menunggu?“ Tanyanya.
„Terlalu lama sampai-sampai aku lupa berapa lama persisnya.“
„Oh... Maafkan aku. Banyak hal yang harus aku selesaikan tadi...“
„Aku tahu.“
Hening. Hanya langkah kaki kalian yang terdengar. Kau tenggelam dalam kekesalanmu sementara ia tenggelam dalam penyesalannya. Kalau saja ini bukan hari terakhir kalian bertemu, kau pasti sudah menolak mentah-mentah untuk menungguinya. Berpisah selama seminggu bukanlah waktu yang singkat. Sudah bisa kaubayangkan bagaimana sepinya harimu tanpa dirinya.

Tak terasa kalian berdua sudah sampai di depan pintu rumahmu. Beginilah rutinitas kalian—kau menungguinya pulang dari kegiatan klub, kemudian dia akan mengantarmu pulang. Kau masih terlalu kesal untuk berbicara padanya, karena itu kau langsung menghambur masuk ke pekarangah rumah. Namun dia lebih cepat. Dicekalnya lenganmu, membuatmu mau tak mau membalikkan badan dan menatap wajahnya.
„Aku akan berangkat besok. Ingatkah kau?“ Tanyanya lirih. Mungkin cuma perasaanmu saja, tapi kaulihat sepasang matanya tengah berkaca-kaca.
„Tak mungkin kulupakan.“ Jawabmu ketus.

Dia longgarkan cekalan tangannya, lalu ganti menggenggam lembut tanganmu.
„Aku tahu kau masih marah padaku. Tapi kumohon, doakanlah aku. Tanpa itu, aku tak akan berhasil.“ Pintanya.

Kau menelan ludah. Hati kecilmu merasa iba, tapi egomu terasa lebih nyata. Rasa pedih di dadamu akibat merasa diabaikan kembali menyerang. Kau kembali teringat bagaimana sepinya tadi saat kau sedang menungguinya. Teringat entah berapa janji bertemu yang kalian batalkan, hanya karena dia sibuk mempersiapkan diri untuk kegiatan klubnya. Juga belasan panggilan tak terjawab dan pesan singkat tak terbalas yang kau alamatkan pada nomor ponselnya.
„Akan kudoakan sebelum tidur nanti.“

Mendengar itu, dia tersenyum. Dia mendekat, lalu dikecupnya keningmu dengan lembut, seperti yang biasa dilakukannya.
„Tunggu aku, ya. Aku akan sangat merindukanmu.“
Kau mendesah. Lagi-lagi dia memintamu menunggu.
***

Kau tak pernah merasa terguncang ini sebelumnya.
Pertama kali diberitahu lewat telepon, kau hanya terpaku, sementara temanmu menangis tersedu-sedu. Kau tak bisa memercayai pendengaranmu sendiri. Tak mungkin, tak mungkin dia mengalami hal seburuk itu. Sudah sering dia bepergian untuk hal semacam ini, dan selalu pulang kembali dengan selamat. Dia akan memelukmu begitu kalian bertemu, dan kemudian menceritakan pengalamannya dengan penuh semangat...

Namun kini, kau hanya bisa melihatnya berbaring tak berdaya. Selang dan kabel-kabel entah apa saling menyilang, seolah memperumit keadaan. Monitor di sampingnya tidak banyak membantu, hanya mengeluarkan bunyi pelan sembari menampilkan gambaran serupa bukit bergerigi. Itukah yang disebut elektrokardiogram? Atau elektrokardiograf? Kau berusaha mengingat-ingat apa yang pernah dikatakannya tempo hari mengenai benda itu, tapi tak mampu. Yang kauingat hanyalah sikap egoismu sehari sebelum keberangkatannya, serta kealpaanmu untuk mendoakan keselamatan dan keberhasilan untuknya.
Oh Tuhan, apa yang telah kulakukan?

Kau teringat peluhnya yang menetes kala ia berlari menghampirimu hari itu. Kini, airmatamulah yang menetes tak henti-henti. Teringat pada genggaman lembut tangannya saat dia memintamu mendoakannya. Kini, tangan itu hanya mampu tergolek lemah di sisi tubuhnya.
„Maafkan aku, maafkan aku.“ Tangismu.

Seolah mampu mendengar ratapanmu, tangan lemah itu bergerak pelan. Diikuti kedua matanya yang perlahan membuka. Mata kalian saling bertatapan.
„Kau... menangis?“

Tangan itu menyentuh pelan sisi wajahmu, lalu mengusap airmata yang meleleh. Susah payah dia tersenyum.
„Aku... sudah menunggumu.“
Kau terkesiap. Sesuatu, entah apa, telah membuka mata hatimu. Selama ini bukan dirimulah yang menunggu, melainkan dirinya. Kau memang menungguinya pulang dari kegiatan klub selama berjam-jam, tetapi dia sudah menunggu hampir berbulan-bulan akan datangnya perhatian dan pengertian dari dirimu. Baru sekarang kau ingat, tak pernah sekalipun kau menyemangatinya, memastikan dirinya makan dengan teratur, atau bahkan sekedar menyeka peluhnya yang menetes kala rasa lelah seusai belajar menyergap dirinya. Tak pernah ingat kau berdoa untuk kesuksesannya, kala ia tengah berjuang demi masa depannya. Namun begitu, dia tak pernah mengeluh padamu. Justru kaulah yang selalu bersikap egois dan bertingkah konyol. Dan yang kau dapat adalah senyuman manis dan sebuah kecupan di kening.

Tangismu meledak. Kau genggam tangannya erat-erat seolah tak sudi melepaskannya.
„Aku tak akan meninggalkanmu. Aku akan menunggu sampai kapanpun.“
„Aku tahu.“